SEGMENTASI
PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
1.
Pengertian
segmentasi pasar
Segmentasi
pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang
homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju
(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau
pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif.
1.1 Segmentasi dan kepuasan konsumen
Menurut Philip
Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan
konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja
sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.Kepercayaan konsumen merupakan
hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Basis Segmentasi Pasar Konsumen:
Basis segmentasi (pembagian) pasar bagi produk perusahaan
satu dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi untuk pasar konsumen
yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku.
1.
Geografis
(wilayah, pemukiman, perkotaan, dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut
batas-batas wilayah atau daerah. Misalnya pasar daerah barat dan daerah timur.
2.
Demografis
(usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut
perbedaan, misalnya usia. Perilaku pasar kanak-kanak akan berbeda dengan pasar
dewasa.
3.
Psikografis
(sikap, motivasi, persepsi, dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut
perbedaan misalnya sikap konsumen terhadap produk tertentu.
4.
Kebiasaan
(membeli, mengkonsumsi, dsb)
Kepuasan
konsumen terbagi menjadi 2 :
- Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
- Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
1.2 Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan
untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari
laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil
kinerja perseroan.
1. Tingkatkan
Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan.
Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya
biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan
prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas
biaya-biaya yang tidak perlu.
2. Fokus Pada “Core
Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di
mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada
hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan
sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
3. Berdayakan
Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin
tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula
tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa
organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas
yang tinggi pula.
4. Pertajam Kecerdasan
Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas?
Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam
menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda
memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam
kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin
cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
5. Kompensasi Yang
Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah
dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi
Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka
sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi
organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah
maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan
kinerja.
1.3 Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Faktor
penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran
untuk konsumen adalah “segmentasi pasar”.
Segmentasi pasar berarti membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam
berbagai segmen atau kelompok (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin,
agama, lokasi, dll) dan kemudian memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau
lebih kelompok-kelompok. Bila menggunakan segmentasi pasar, penting untuk
menentukan apa faktor-faktor yang akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang
disebut variabel segmentasi. Variabel segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan,
penggunaan, atau perilaku terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen
gitar akustik akan paling mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu,
strategi pemasaran mereka akan dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
Sumber
daya dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar
yang mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka.
Jenis produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan
memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih
variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar
konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting
dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Segmentasi pasar merupakan tindakan
untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang
mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang tersendiri. Pada
penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya hidup yang dapat
mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran pemasaran dari
E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari perilaku mereka
terhadap bauran pemasaran.
Dengan
kesamaan karakteristik perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini
diharapkan setiap segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang
tepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen. Dari
kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang
signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu produk, promosi, bukti fisik,
komunitas, proses dan harga. Dua yang lain yaitu tempat dan perubahan ternyata
untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk membedakan segmen.
Ini berarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran pemasaran yang sama
terhadap kedua elemen tersebut.
2.
Rencana
Perubahan
2.1 Analisis konsumen dan kebijakan
sosial
Analisis
konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran
pemasaran di dalamnya.
Analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah
diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh
prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai
berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang
dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan
atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar
dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya
dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
2.2 Perubahan struktur pasar
konsumen
Struktur
Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis
pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
· Jumlah penjual dan pembeli banyak
· Barang yang dijual sejenis, serupa dan
mirip satu sama lain
· Penjual bersifat pengambil harga
(price taker)
· Harga ditentukan mekanisme pasar
permintaan dan penawaran (demand and supply)
· Posisi tawar konsumen kuat
· Sulit memperoleh keuntungan di atas
rata-rata
· Sensitif terhadap perubahan harga
· Mudah untuk masuk dan keluar dari
pasar
b. Pasar Monopolistik
Struktur
pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan
produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda
antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti
makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat
pasar monopolistik :
· Untuk unggul diperlukan keunggulan
bersaing yang berbeda
· Mirip dengan pasar persaingan sempurna
· Brand yang menjadi ciri khas produk
berbeda-beda
· Produsen atau penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga
· Relatif mudah keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
· Harga produk yang dijual relatif sama
· Pembedaan produk yang unggul merupakan
kunci sukses
· Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar
· Perubahan harga akan diikuti
perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar
monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat
pasar monopoli :
· Hanya terdapat satu penjual atau
produsen
· Harga dan jumlah kuantitas produk yang
ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar