Siapkah Koperasi Menghadapi Era
Globalisasi
Seperti
yang kita ketahui, bahwa perkembangan koperasi di indonesia sangat minim
perhatian dari pemerintah sendiri. Bisa dilihat dari banyaknya koperasi di
Indonesia yang mengeluh dalam permasalahan umumnya yaitu kurangnya sumber modal
dan fasilitas pemasaran. Serta kebijakan- kebijakan yang membuat koperasi yang
kurang produktif tentunya merasa keberatan. Sehingga, menurut saya koperasi
saat ini belum siap untuk menghadapi era globalisasi. Selain itu beberapa tantangan
yang akan dihadapi koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini semakin sulit.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1)
Keterbatasan informasi pasar dan teknologi ;
2)
kendala dalam akses permodalan ;
3) kapasitas SDM yang relatif rendah disebabkan faktor budaya
yang membatasi ruang geraknya dalam berorganisasi ; dan
4)
belum dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan
masyarakat.
Solusi
menggerakan denyut nadi koperasi menghadapi globalisasi adalah melalui
pemberdayaan masyarakat sendiri secara profesional, otonom, dan mandiri dalam
arti berkemampuan mengelola usaha sebagaimana layaknya badan usaha lain,
koperasi juga harus mampu mengoptimalkan potensi ekonominya serta memiliki
kemampuan untuk bekerjasama dengan seluruh perilaku ekonomi. Dengan semakin
besarnya peluang masyarakat dan meningkatnya jumlah kelompok masyarakat yang
memiliki usaha produktif, perlu dipertimbangkan untuk menumbuhkan
koperasi-koperasi baru yang otonom, dan mandiri. Untuk itu perlu :
1)
Dimotivasi melalui pendidikan ;
2)
sosialisasi dalam rangka pengembangan sosial kapital
kelompok masyarakat ;
3)
membangun sistem pemberdayaan ekonomi kaum
masyarakat ;
4)
memacu pengembangan usaha produktif ;
5)
menumbuhkan jiwa kewirakoperasian serta
6)
mempermudah mekanisme pendirian koperasi.
Dan masih
banyak lagi yang bisa dilakukan oleh koperasi dalam hal menyiapkan mental untuk
menghadapi era globalisasi. Koperasi harus bisa meyakinkan masyarakat, bahwa
koperasi mampu bersaing di era globalisai.
Jika
koperasi benar-benar ingin bersaing di era globalisasi, maka koperasi harus
berani melihat kekurangannya yang selama ini pasti sengaja tidak diperhatikan.
Untuk mempersiapkan diri dalam era globalisasi, sehingga menjadi lembaga yang
berkualitas. Banyak yang perlu dibenahi oleh koperasi, diantaranya:
a. Memanfaatkan teknologi yang ada
b. Mengintensifkan koperasi tersebut
c. Mengadakan pembinaan terhadap
pengurus dan anggota
d. Tepat mengalokasikan dana
e. Perlihatkan kegiatan dilapangan
f. Tingkatkan infrastruktur
g. Memperindah Fisik dari gedung itu
sendiri
h. Meningkatkan kinerja pengurus
i.
Sumbangan
nyata kepada pemberdayaan ekonomi rakyat
Dan
masih banyak lagi yang bisa dilakukan oleh koperasi dalam hal menyiapkan mental
untuk menghadapi era globalisasi. Koperasi harus bisa meyakinkan masyarakat,
bahwa koperasi mampu bersaing di era globalisai.
Sekarang internet sudah merambah sampai kepelosok negeri.
Koperasi dapat memanfaatkan internet untuk memperomosikan apa yang terjadi
dalam koperasi dan apa inovasi-inovasi terbaru yang ditawarkan oleh koperasi.
Lalu, koperasi pun dapat memanfaatkan kecanggihan-kecanggihan teknologi lain.
Memperkuat image koperasi bahwa koperasi bisa, koperasi
selalu berjaya, koperasi no.1. Sehingga dibenak masyarakat, koperasi adalah
lembaga yang terbaik dibandingkan dengan swasta. sekarang banyak lembaga swasta
yang mulai melebarkan sayapnya di dunia penyediaan bahan pangan dan sebagainya,
yang merupakan pesaing besar koperasi dan warung-warung kecil milik rakyat.
Mengadakan pembinaan terhadap pengurus koperasi saya rasa
merupakan hal tepat dalam rangka agar koperasi lebih siap untuk bersaing di era
globalisai yang sangat keras. Lengah sedikit saja, maka semua akan hancur. Maka
dengan pembinaan yang mendalam, diharapkan pengurus disetiap koperasi yang ada,
dapat memiliki pemikiran yang dapat membawa koperasi ke era globalisasi.
Pembinaan ini meliputi seminar tentang koperasi, selain dapat lebih mengenal
koperasi, pengurus juga bisa diarahkan dalam hal mengantar koperasi ke era yang
sebelumnya belum dirambahnya.
Presiden SBY untuk kesekian kalinya mendapatkan penghargaan
atas keberhasilannya dalam rangka mengembangkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Oleh
karena itu, jika koperasi peka akan hal itu, maka bisa dipastikan koperasi
memasukan program tersebut kedalam koperasi, sehingga dapat dikatakan dalam hal
ini koperasi ada dibelakang keberhasilan itu pula. Jadi nama koperasi dapat
terangkat.
Memasuki dunia era globalisasi itu koperasi harus lebih bisa
meningkatkan manajemen keuangannya. Dengan begitu koperasi tidak keteteran
dalam mengaturnya. Mengalokasikan dana yang tepat dalam membantu koperasi di
persaingan yang sangat ketat tersebut. Alokasikan dana terhadap hal yang tepat
sasaran yang membuat koperasi lebih diperhitungkan oleh Negara kita terlebih
lagi diluar negeri. Dominasi sektor perdagangan sebagai penerima KUR tentu
belum ideal mengingat mayoritas masyarakat Indonesia bekerja di sektor
pertanian. Terkait hal itu, koperasi harus berani memberikan kredit kepada para
pelaku usaha di sektor pertanian. Sehingga dapat membantu sector pertanian agar
lebih bisa berkembang dan mendapatkan fasilitas yang mendukung dalam hal
mengembangkan tanamannya.
Ini merupakan salah satu yang terpenting mengingat koperasi
ingin kita kirimkan ke era globalisasi, yaitu perlihatkan kegiatan koperasi
secara nyata, sehingga masyarakat bisa melihat dengan rill kegiatan koperasi.
Kadang kala koperasi tersebut ada, namun tidak terlihat kegiatannya. Banyak
factor, diantaranya dapat kita lihat yang telah teraplikasi yaitu jarangnya ada
terlihat transaksi di dalamnya, tidak pernah mengadakan acara-acara yang mencirikan
koperasi, atau bahkan letak koperasi tersebut yang tidak strategis atau
koperasi tersebut memiliki gedung tidak terlihat seperti koperasi.
Gedung-gedung koperasi yang kita lihat selama ini kurang
menarik, tidak ada sentuhan design di dalamnya. Bentuk dan tampilannya monoton,
tidak menarik untuk dipandang. Di era globalisasi, banyak pelaku ekonomi yang
berinovasi dalam rangka menyaingi pesaingnya. Sehingga koperasipun dituntut
seperti itu untuk bisa berkompetisi di era globalisasi.
Kinerja pengurus koperasi selama ini kurang bisa diandalkan.
Dengan meningkatkan kinerja pengurus koperasi, maka dengan sendirinya tanpa
dirancang maka koperasi akan siap berkompetisi di era glogalisasi. Banyak hal
yang dapat dilakukan pengurus untuk memajukan koperasi yang ia pimpin.
Menteri-menteri dan pembantu-pembantunya bisa dengan mudah mengatur koperasi
agar bisa dengan mudah mempersiapkan diri dengan matang dalam rangka menghadapi
era globalisasi.
Koperasi bisa memberikan sumbangan nyata kepada pemberdayaan
ekonomi rakyat. Jika hal ini tidak dilakukan, maka koperasi yang diharapkan
akan menjadi fondasi perekonomian nasional tidak akan mampu bersaing dengan
pelaku ekonomi lain, baik pemerintah maupun swasta.
Kepedulian pemerintah terhadap UMKM yang berada di
koperasi merupakan langkah tepat yang keberlangsungannya harus selalu dijaga.
Pemerintah tidak boleh lupa bahwa UMKM memiliki nilai strategis bagi ke hidupan
perekonomian bangsa. Sebab, lahan UMKM merupakan sektor riil yang notabene
sangat bersentuhan dengan hajat hidup masyarakat sehingga tidak hanya
bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, tapi juga pemerataan kesejahteraan. Dengan
begitu, maka akan menjadi sempurna.
Tapi sebenarnya koperasi siap menghadapi era globalisasi,
lihat saja dunia internasionalpun mengakui. Koperasi mempunyai program KUR dan
UMKM, program KUR diakui dunia internasional sebagai salah satu upaya efektif
untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rangka pengurangan
kemiskinan, pengangguran, dan penciptaan lapangan kerja.
Tidak dapat dimungkiri, dukungan pemerintah terhadap
eksistensi UMKM memiliki nilai penting mengingat peran mereka sebagai salah
satu penunjang utama kehidupan perekonomian di Indonesia. Ketika krisis ekonomi
hebat menghantam perekonomian Indonesia 15 tahun lalu, UMKM justru berperan
sebagai jangkar penyelamat ekonomi Indonesia dari keterpurukan lebih dalam.
Begitu pula saat krisis ekonomi global melanda sejumlah negara Eropa dan
Amerika Serikat, UMKM mampu melindungi perekonomian Indonesia dari hantaman
badai resesi.
Semoga penghargaan yang diterima, tidak membuat pemerintah
berpuas diri. Sebaliknya, pemberian penghargaan itu harus mendorong pemerintah
untuk terus memperbaiki penyaluran KUR. Perbaikan itu mutlak dilakukan agar
lndonesia dapat menjadi role model dan laboratorium dunia bagi pengembangan
kredit mikro. Perbaikan itu antara lain berupa penurunan bunga kredit.
Lebih
dari itu, perbaikan kualitas pengembangan kredit mikro juga diperlukan agar
UMKM di Indonesia mampu tumbuh dan berkembang sebagaimana diharapkan. Koperasi
harus lebih terdorong dengan semua itu. kepedulian terhadap UMKM harus
senantiasa ditunjukkan pemerintah.. Melalui UMKM pemberdayaan ekonomi ini
menjadi penting, karena selama ini implementasi dalam memulihkan ekonomi rakyat
hanya terbatas pada kelompok-kelompok tertentu saja. Koperasi akan mencakup
semua, sehingga tidak ada lagi batasan-batasan.
Oleh
karena itu, kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik. Marilah kita
mendukung koperasi kita agar siap dalam menghadapi era globalisai yang sangat
ketat. Dukung semampu kita, dengan materi ataupun dengan tenaga. Apa yang perlu
kita lakukan untuk membantu? Pertanyaan yang bagus, banyak hal yang dapat anda
perbuat, diantaranya:
1.
Berikan
ide-ide cemerlang yang ada dibenak anda, yang belum pernah koperasi
lakukan namun dapat bermanfaat bagi koperasi kedepannya.
2.
Berikan
dorongan yang pantas bagi koperasi.
3.
Berpartisipasi
dalam kegiatan koperasi, ikut sebagai anggota, ikut simpan pinjam koperasi,
ikut UMKM yang bisa mengembangkan koperasi dan anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar