Tulisan Ekonomi Koperasi#
Judul 1
PELAYANAN PRIMA DALAM PEMASARAN
Pelayanan
prima berhubungan erat dengan aspek kegiatan di perusahaan jasa pelayanan seperti: perbankan , swalayan , rumah sakit
dan perhotelan dalam memberikan kepuasan kepada konsumen atau pelanggan agar
konsumen mearasa diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhan atau
keinginannya dan tercipta loyalitas yang tinggi terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan.
Dalam
pelayanan prima (service excellent) sangat diperlukan suatu standar penampilan
pribadi dari seseorang, organisasi maupun perusahaan. Standar penampilan
pribadi ini diperlukan untuk memberi keyakinan, meningkatkan pelayanan, dan
menjaga kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan asset yang sangat berharga dan
tetap harus dipertahankan, teutama dalam bidang jasa maupun bisnis perdagangan.
Penampilan
pribadi memiliki pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri
seseorang maupun organisasi. Penampilan pribadi ini sangat berkaitan erat
dengan citra atau image. Penampilan pribadi yang baik akan memberikan image
yang positif bagi perusahaan atau organisasi.
Upaya
melaksanakan standar penampilan pribadi ini akan berkaitan erat dengan
faktor-faktor berikut :
§ Memelihara
pribadi yang sehat, lingkungan dan perusahaan
§ Memelihara
presentasi atau penampilan pribadi
§ Mengidentifikasi
sikap tubuh yang baik
Bila
faktor-faktor tersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan standar
penampilan pribadi dapat berjalan dengan baik pula.
A. Prinsip-prinsip
Pelayanan Prima
Dilain
hal dalam pelayanan prima harus adanya penerapan prinsip-prinsip pelayanan prima
yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan atau konsumen agar
lebih maksimal dan berhasil. Jadi, penerapan prinsip-prinsip tersebut merupakan
tujuan utama dari pencapaian pelayanan. Di dalam prinsip pelayanan prima
biasanya terdapat suatu target yang ingin dicapai. Hasil ang ingin dicapaiitu
dapat berupa meningkatnya kepuasan pelanggan, pelanggan yang potensial dan
menguntungkan dapat dipertahankan, meningkatnya jumlah pelanggan-pelanggan yang
loyal, mendapatkan pelanggan baru dan tercapainya konsep pelayanan prima yang
dijadikan sebagai tujuan utama dari suatu perusahaan atau organisasi.
Dalam penerapan prinsip-prinsip
pelayanan prima, ada beberapa pelayanan prima yang bias dijadikan pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
§ Pelayanan
prima berdasarkan konsep A3 :
1. Attitude
(Sikap)
2. Attention
(Perhatian)
3. Action
(Tindakan)
§ Unsur-unsur
kualitas pelayanan prima :
1. Penampilan
2. Tepat
waktu dan janji
3. Kesediaan
melayani
4. Pengetahuan
dan keahlian
5. Kesopanan
dan ramah tamah
6. Kejujuran
dan kepercayaan
7. Kepastian
hokum
8. Keterbukaan
9. Efisien,
Tidak Rasial, dll
§ Pelayanan
purna jual :
1. Atraksi
2. Pelayanan
3. Comfort
service, dll
Disamping
terdapat pelayanan prima dan prinsip nya, pemberian bantuan pada pelanggan
merupakan salah satu bentuk pelayanan prima. Pemberian bantuan ini dapat berupa
pemberian layanan yang baik terhadap kebutuhan pelanggan. Aga pemberian bantuan
kepada pelanggan itu berlangsung dengan baik dan efektif maka diperlukan
professional respect (respek yang profesional) dari pelaksanaan, misalnya
customer service (bagian pelayanan pelanggan)sales (penjual) dan pihak-pihak
yang berhubungan langsung dengan pelanggan.
Terdapat beberapa hal penting yang
harus kita ketahui dan pahami dalam memberikan bantuan kepada pelanggan, yatu:
§ Mengetahui
apa yang menjadi kebutuhan pelanggan
1. Kebutuhan
pelanggan adalah keinginan seseorang atau lembaga atau perusahaan akan barang
dan jasa yang ditawarkan oleh penjual secara terus menerus.
2. Menurut
ilmu ekonomi, jenis-jenis kebutuhan manusia dikelompokkan menurut tingkat
kepentingannya, waktu pemenuhannya, sifatnya dan subjeknya.
§ Memahami
perlunya komunikasi yang baik pada pelanggan sehingga bantuan yang diberikan
dapat memberikan hasil yang maksimal.
1. Komunikasi
adalah proses penyampain informasi yang dilakukan penjual kepada pelanggan
dengan menggunakan media (alat bantu), agar tercapa tujuan komunikasi yaitu
adanya kesamaan (saling pengertian).
2. Unsur-unsur
komunikasi :
a. Pesan
/ informasi
b. Komunikator
c. Komunikan
d. Media
(alat bantu)
§ Memahami
teknik komunikasi yang baik pada pelanggan
§ Memahami
standar operasional prosedur pelayanan pelanggan
§ Mengidentifikasi
keberatan atau keluhan pelanggan
Sumber
:
Komar,
S.Pd. 2010. Modul Pelayanan Prima.
Jakarta: Yudhistira.
Sutrisno
dkk. 2000. Pelayanan Prima. Cetakan
ke-1. Galaxy Puspa Mega
Judul 2
CARA
UNTUK MENGATASI KEMALASAN
Kemalasan adalah musuh produktivitas. Jika kita malas, tidak
ada cara lain kita bisa mencapai hal-hal yang berarti. Kita mungkin
menunda-nunda untuk melakukan sesuatu, atau bahkan jika kita melakukannya, kita
melakukannya dengan setengah hati. Hasil berkualitas tinggi tidak akan tercapai
dengan cara-cara seperti itu.
Banyak orang tidak berhasil akibat dirinya tidak mampu
menolak rasa malas tersebut, begitupun sebaliknya. Biasanya orang yang sukses
itu tidak pernah berhenti mencoba, berusaha mencari titik kesalahan dan selalu
semangat ketika menjalankan sesuatu.
Disini bisa jadi karena latar belakang orang tersebut
seperti apa, bagi yang tingkat perekonomiannya tinggi sangat sulit untuk
memotivasi diri menjadi lebih baik, oleh karenanya orang-orang yang seperti ini
sangat mudah bermalas-malasan karena sudah terlanjur enak hidupnya. Beda dengan
yang memulai hidup dari nol, pasti terbangun motivasi yang sangat kuat untuk
menjadi orang hebat. “Perbedaan antara orang sukses dan orang gagal terletak
pada bagaimana mereka menghilangkan dan mengusir sifat jenuh yang singgah
dihatinya”.
Malas adalah hal yang wajib untuk diperhatikan, jika tidak
maka bisa membawa dampak negatif terhadap karir, pendidikan bahkan kesehatan Anda.
Oleh karena itu tepat pada postingan ini saya ingin mengulas sedikit cara
mengatasi rasa malas.
Untuk
mempersingkat waktu, berikut ini cara mengatasi rasa malas yang bisa Anda
terapkan:
1. Olah raga
Anda bisa merasa malas jika anda tidak memiliki energi yang
cukup untuk melakukan aktivitas anda. Berolahraga adalah cara yang baik untuk
meningkatkan tingkat energi anda sehingga anda merasa berenergi dan waspada
sepanjang hari.
Tidak memiliki cukup istirahat juga bisa membuat anda malas.
Bagaimana anda merasa antusias jika anda mengantuk? Jadi pastikan bahwa anda
memiliki istirahat yang baik.
3. Tetapkan batas waktu minimum
untuk memulai
Hal yang paling sulit adalah untuk memulai – sisanya akan
lebih mudah. Jadi tetapkan sedikit waktu, seperti 15 menit atau bahkan 5 menit,
dan mulailah mengerjakan tugas sampai waktunya habis. Setelah itu, akan lebih
mudah memutuskan untuk melanjutkan.
4. Menciptakan rasa urgensi
Ini adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
mengalahkan kemalasan. Jika Anda memiliki rasa urgensi, maka akan lebih mudah
untuk bangun dan melakukan apa yang perlu Anda lakukan. Salah satu cara untuk
menciptakan rasa urgensi adalah dengan menetapkan tenggat waktu.
5. Lihatlah pada manfaat
Salah satu alasan kita menjadi malas karena kita hanya
melihat kesulitan dari tugas ke depan tanpa memikirkan manfaat yang akan kita
dapatkan ketika kita menyelesaikannya. Jadi fokuskan pikiran anda pada manfaat
bukan kesulitan.
6. Menetapkan hadiah untuk diri
sendiri
Jika manfaat terlalu jauh dicapai di masa depan, maka
mungkin tidak cukup kuat untuk memotivasi anda untuk bertindak sekarang. Dalam
kasus tersebut, anda dapat memberikan diri anda hadiah lebih cepat. Anda mungkin
membiarkan diri anda untuk makan makanan favorit anda atau menonton bioskop
sebagai hadiah anda telah menyelesaikan tugas.
7. Pikirkan tentang apa yang akan
terjadi jika Anda tidak melakukannya
Sementara berpikir tentang manfaat yang dapat memotivasi Anda,
pikirkan juga tentang kerugian jika anda tidak melakukan tugas-tugas tersebut.
Apa konsekuensi jika anda tidak melakukan apa yang seharusnya anda lakukan?
8. Cari partner
Partner dapat memotivasi Anda untuk mengatasi kemalasan.
Meskipun motivasi dari dalam diri adalah yang terbaik, kadang-kadang kita juga
perlu motivasi dari luar.
9. Meminimalkan waktu idle (kosong)
Nyatakan tekad anda untuk meminimalkan waktu idle. Cobalah
untuk melakukan sesuatu sesering mungkin. Jika Anda memiliki pola pikir ini, akan
lebih mudah untuk mengatasi kemalasan.
10. Bagilah tugas menjadi
bagian-bagian kecil
Kita bisa menjadi malas jika kita merasa kewalahan oleh
skala tugas. Dalam kasus tersebut, membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil
yang lebih terkelola, dan kemudian tangani mereka satu per satu. Ingatlah
prinsip cara makan seekor gajah adalah dengan cara melakukan satu gigitan kecil
pada sekali waktu.
11. Putuskan apa tindakan
selanjutnya
Kita mungkin menunda-nunda karena
kita tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jadi lihatlah pada tugas
anda dan putuskan apa tindakan selanjutnya. Setelah anda tahu persis apa yang
harus dilakukan, maka akan lebih mudah untuk memulai.
12. Melakukan satu hal pada sekali
waktu
Ini
mungkin tampak jelas, tetapi kita bisa menjadi malas karena kita mencoba untuk
melakukan lebih dari satu hal pada sekali waktu. Itu membuat kita merasa
kewalahan. Jadi pilih melakukan hanya satu hal pada sekali waktu dan
mengabaikan sisanya.
13. Tantang diri anda
Buatlah tugas menjadi menyenangkan dengan mengubahnya
menjadi sebuah tantangan. Misalkan : Dapatkah anda menyelesaikan tugas-tugas?
Banyak orang bisa melakukannya, jadi mengapa tidak bisa Anda?
14. Tuliskan kemajuan Anda
Anda akan lebih termotivasi jika anda dapat dengan mudah
melihat efek dari kemalasan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan
menuliskan kemajuan anda setiap hari. Beri tanda setiap kali anda menyelesaikan
tugas. Kemalasan akan memberikan lembar kosong, dan anda dapat dengan mudah
melihat betapa buruknya hal itu.
15. Melihat kemajuan orang lain
Mengetahui seberapa jauh anda di belakang dibandingkan
dengan orang lain juga bisa memotivasi anda. Lihatlah hal-hal baik pada orang
lain tersebut, pada area mana bisa anda perbaiki, dan biarkan mereka
menginspirasi anda.
16. Menyelaraskan diri dengan apa
yang penting menurut anda
Sementara semua tips di atas bisa membantu anda, maka akan
lebih mudah untuk mengatasi kemalasan jika anda melakukan sesuatu yang penting
menurut anda. Anda akan memiliki kobaran api dalam diri yang membuat anda ingin
bertindak. Jadi temukan sesuatu yang penting tersebut dan selaraskan diri
sebanyak mungkin dengan hal itu.
Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya
adalah menumbuhkan kebiasaan disiplin diri dan menjaga kebiasaan positif
tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika
kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap
tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya
rasa
malas
Sumber :
Judul 3
MENJADI REMAJA ISLAM TETAP GAUL
Organisasi Remaja Islam
Pembinaan
Remaja Islam Melalui Masjid
Pembinaan
remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih;
yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia.
Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Apabila
anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah,
ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).
Untuk
membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya
melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja
muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan
salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini,
mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan
kreatitivitas.
Remaja
Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam
rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mencapai keridlaan-Nya.
Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya
ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah mapan
biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun
Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada:
keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan.
Tips
untuk Remaja Islam
Tetap
menjadi remaja islam, tapi tetap gaul. Itu ada caranya, yaitu :
1.
Niat
Dari
awal, niatkan semua usaha kamu karena Allah semata. Jangan sampai ada niat
untuk sombong dan merasa benar sendiri. Juga jangan sampai ada kesan menggurui
dan menganggap bodoh teman yang sedang kamu dakwahi. Petunjuk itu dari Allah.
Lakukan upaya maksimal dalam menyadarkan teman dan jangan lupa berdoa untuknya
agar segera kembali ke jalan yang benar. Karena sungguh, tidak ada yang mampu
memberi jalan bila sudah disesatkan oleh Allah dan tak ada yang mampu
menyesatkan bila sudah diberi petunjuk oleh-Nya. Jadi jangan lupa berdoa ya.
2.
Lakukan apa yang kamu katakan
Ngomong
gampang, tapi melakukannya itu yang butuh upaya lebih. Kalo kamu Cuma bisa
ngomong tanpa melakukan apa yang kamu omongkan, maka orang lain terutama
teman-temanmu tak akan percaya padamu lagi. Misal nih, kamu bilang pacaran
haram dan dosa tapi kamu sendiri malah suka mojok berduaan dengan lawan jenis.
Sama juga bo’ong kalo gini caranya. Selain dosa karena kamu berkhalwat
(berdua-duaan dengan lawan jenis yang non mahrom), kamu juga dosa karena bisa
ngomong tapi gak bisa melakukan omonganmu dengan konsisten. Dobel dosa tuh.
Jangan sampai ini terjadi.
3.
Gunakan Qur’an dan Hadits
Dalam
berdakwah, gunakan Qur’an dan hadits sebagai acuan, bukan kata si A dan si B
atau bahkan kata nenek moyang. Banyaklah baca buku-buku keislaman dan pahamilah
wawasan keislaman itu sendiri. Jangan sampai kamu menyampaikan sesuatu yang
kamu tidak punya ilmu tentangnya. Jadikan sirah (sejarah) Rasulullah dalam
berdakwah sebagai panduan kamu ketika berdakwah di lingkungan teman-temanmu.
4.
Berbicaralah pada orang lain seakan-akan baru mengenalnya
Maksud
dari poin ini adalah jangan berusaha sok tahu tentang seseorang hanya dengan
melihatnya sekilas saja. Berbicaralah dengan ramah dan penuh perhatian sehingga
orang yang akan didakwahi merasa nyaman dan kemudian percaya. Jangan terkecoh
dengan penampilan. Misalnya saja seorang yang mengaku dirinya muslimah tapi
pakaiannya selalu ketat dan mengumbar aurat. Jangan langsung berpikiran sok
tahu yang negative bahwa dia itu pastilah seseorang yg pembangkang dan durhaka
karena tidak menutup aurat. Kenalilah kepribadiannya lebih jauh.
Karena
bisa jadi ia berpakaian seperti itu bukan karena ingin membangkang perintah
Allah tapi benar-benar tidak tahu batasan aurat perempuan dalam Islam. Atau
mungkin salah seorang teman kamu yang tak pernah sholat Jumat. Kenalilah
dirinya lebih jauh dan jangan langsung berprasangka buruk. Ada banyak laki-laki
yang tidak sholat Jumat karena keluarganya tidak pernah mengajarinya dan ia pun
tidak tahu hukumnya. Jadi , tugas kamu nih untuk mendekati orang-orang semacam
ini untuk memberikan pencerahan bagi kehidupannya sebagai seorang muslim yang
baik.
5.
Tersenyumlah
Tahukah
kamu bahwa Rasulullah SAW itu suka sekali tersenyum loh. Tapi anehnya banyak
para dai yang sukanya malah pasang tampang serius dan cemberut daripada
tersenyum.
6.
Bersikap aktif dan berbaur
Langkah
awal bagi keberhasilan dakwah adalah bersikap aktif dan berbaur dengan objek
dakwah. Sering-sering ngobrol dengan mereka yang ingin kamu dakwahi. Bisa juga
kamu mengundang mereka untuk buka puasa bersama saat Ramadhan atau kajian
remaja yang kamu kemas dengan santai. Jadikan mereka percaya bahwa kamu adalah
tempat yang asyik untuk curhat, berbagi cerita baik suka maupun duka.
Mengerjakan PR bareng, menenangkan di kala mereka gundah, atau sekedar menjadi
teman yang baik ketika mereka butuh curhat dan diskusi. Dan yang utama, kamu
harus bisa menjaga rahasia karena mereka sudah percaya sama kamu. Tapi bila
keadaan berubah menjadi serius dan berbahaya, misalnya saja ada yang berniat
bunuh diri karena frustasi menghadapi masalahnya, maka jangan segan-segan
menghubungi orang yang lebih dewasa untuk menyikapi masalah ini.
7.
Tunjukkan Islam itu sesuai untuk semua kalangan
Sering
remaja menganggap bahwa Islam itu kuno dan ketinggalan zaman. Tunjukkan pada
mereka bahwa pendapat ini salah. Tunjukkan pada mereka bahwa Islam itu berasal
dari Allah yang tentu saja sesuai dengan zaman apa pun dan bagi siapa pun
termasuk remaja juga. Yakinkan mereka bahwa Allah begitu dekat bahkan melebihi
urat nadi kita sendiri. Allah juga Maha Melihat dan Mendengar. Allah tempat
meminta dan tumpuan semua keluh kesah dan gundah kita. Tunjukkan juga bahwa
Islam itu sesuai dan cocok untuk remaja. Islam mempunyai semua jawaban yang
diinginkan remaja tentang pencarian jati diri yang tidak semua agama bisa
menjawabnya.
8.
Libatkan mereka dalam kegiatan sosial
Ajak
para remaja itu untuk terlibat dalam kegiatan social. Misalnya saja dengan
mengadakan baksos di daerah-daerah miskin agar mereka lebih menghargai sesama
dan pandai bersyukur. Atau bisa juga mengajak mereka dalam sebuah kepanitiaan
atau peserta seminar Islam untuk remaja. Keterlibatan seperti ini membuat
mereka menjadi bagian dari umat dan merasa berharga. Jangan lupa setelahnya
kamu harus berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan untuk sesama.
9.
Tanyakan 4 pertanyaan mendasar
Ketika
pertemanan semakin erat, topic yang dibahas biasanya juga mengarah semakin
serius. Kamu bisa mendiskusikan tentang cita-cita dan rencana mereka di masa
depan. Ada 4 pertanyaan yang bisa mengarahkan topic agar remaja lebih mengenal
Allah dan Islam:
1.
kemanakah aku setelah kehidupan ini berakhir
2.
apa yang membuat aku bahagia
3.
Kepada siapakah aku seharusnya berterima kasih dan bersyukur
4.
apakah saya bisa sukses tanpa bantuan orang lain
10.
Tekankan sholat wajib 5 kali sehari sebelum kewajiban lainnya
Hubungan
dengan Allah secara pribadi itu ada pada kewajiban sholat 5 waktu. Jangan
memberikan banyak materi lain lebih dulu sebelum kesadaran untuk sholat wajib 5
waktu bisa terlaksana dengan baik. Tekankah bahwa dengan sholat saja hubungan
dengan Allah terjalin secara langsung tanpa perantara. Hanya Allah saja tempat
bersandar jika manusia menghadapi masalah. Sholat adalah saat yang tepat untuk
meminta pertolonganNya. Jika mungkin, usahakan untuk sholat berjamaah ketika
kamu sedang ngobrol santai dengan mereka. Ketika sholat ini sudah dijalankan
dengan konsisten, maka hal-hal lain akan lebih mudah untuk diingatkan misalnya
saja tidak boleh memaki, patuh pada orang tua dan cara berpakain yang menutup
aurat sesuai dengan syariat Islam.
11.
Bantulah mereka untuk mempercayai orang dewasa
Biasanya
remaja memandang orang dewasa dengan pandangan miring seolah-olah dunia mereka
benar-benar berbeda. Orang dewasa dianggap tidak pernah memahami dunia remaja
dan anak muda dengan tepat. Nah, dalam hal ini kamu kudu berperan untuk
menumbuhkan rasa percaya pada remaja terhadap orang dewasa. Misalnya saja
dengan memuji seorang penceramah yang kena di hati remaja, para aktivis yang
peduli dengan dakwah demi kebangkitan umat dan lain-lain. Memang sih, merubah
sudut pandang mereka tidak bisa dengan mudah tapi paling tidak mereka nantinya
bisa memahami pendapat orang tua di rumah.
12.
Jangan pergi ketika mereka sedang down
Ingat,
ketika seseorang sudah mulai mau menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan
teratur, tidak berarti urusan sudah selesai. Akan ada ujian dan cobaan dalam
hidup yang kadang bisa membuat futur/down atau lemah iman seseorang. Ada
kalanya mereka mempertanyakan lagi keadilan Tuhan akan jalan hidup sulit yang
mereka tempuh. Jangan putus asa apalagi tega meninggalkan mereka. Dampingilah
para remaja ini untuk kembali menemukan jati diri keislaman mereka.
Tak
lepas dari para muslimah, kadang kala kita menemukan muslimah tapi pendiem.
Sering kali masyarakat pada umumnya mengatakan dia” kuper”. Padahal tidak
selalu yang gaul itu yang pinter ngomong, yang cerewet, yang temennya banyak.
Tapi
bagaimana kita menyikapi pergaulan yang tidak menyimpang dari ajaran islam. Dia
pendiam atau dia cerewet asalkan itu baik baginya dan bagi agamanya tentu itu
lah yang terbaik. Muslimah pendiam tidak selamanya akan jadi pendiam,ketika ada
kemungkaran di depannya,itu lah waktunya dia akan bergerak melangkah tak kenal
takut. Dan tipe gaul yang terakhir adalah pergaulan eksklusif.
Sering
kali muslimah satu dengan muslimah yang lain merasa mereka dijauhi. Pemikiran
muslimah eksklusif seperti ini yang harus kita hilangkan,entah itu dengan
alasan apapun. Pemikiran muslimah berjilbab hanya mau berteman dengan muslimah
berjilbab saja tentu tidak di benarkan,karna mereka pun senantiasa membuka
lebar-lebar pergaulan mereka dengan siapaun asalkan yang di ajak bergaul
sama-sama ingin menegakkan kebenaran dan menghilangkan kemungkaran. Begitupun
dengan para muslimah yang merasa dirinya tersisih kan, kita semua adalah
muslimah, pun kata rosulullah.
Muslim
itu bagaikan satu tubuh. Otomatis antara bagian tubuh yang lain saling
membantu. Jangan pernah berpikiran bahwa dia hanya mau bergaul dengan dia, dan
tak mungkin mau bergaul dengan ku. Tentu tidak sahabat. Bukalah hati kita dalam
bergaul dengan siapapun, tapi jangan jadikan pergaulan kita menjadi ajang
maksiat, apalagi ajang bergunjing Jangan lah kita terlena akan kesombongan kita
karna temen kita di mana-mana sehingga ada saudara kita yang merasa tersisihkan
keberadaanya. Rangkullah semuanya agar bisa menegakkan panji Islami
bersama-sama.
Gaul
bukan di lihat dari berapa orang yang mau menjadi temen kita,berapa banyak
orang memuji kita,berapa banyak orang yang menyukai kita. Tapi gaul yang bisa
menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya,gaul yang bisa menjaga diri kita
dari kemaksiaan,dan gaul untuk mengajak saudara-saudara kita dalam kebaikan
untuk menggapai ridho Allah Azza Wa Jalla. Mari bergaul dengan cara islami.
Sumber
:
Judul 4
MENGALAH DAN RENDAH HATI
Diantara
akhlak para sufi adalah sikap sangat megalah dan rendah hati. Karena sangat rendah
hatinya para sufi bahkan ada yang mencari barakah dari muridnya. Ada cerita
menarik dari seorang ulama besar. Dikisahkan bahwa Imam Syafi’I ketika mengutus
utusannya kepada Imam Ahmad bin Hanbal tentang cobaan besar yang dia akan alami
dan akan bebas dari cobaan itu dalam keadaan selamat. Cobaan itu berupa
inkuisisi tentang masalah apakah al quran itu makhluk atau bukan. Lalu ketika
utusan itu memberitahukan kepadanya, maka Imam Ahmad bin Hanbal melepas
gamisnya sangking bahagianya dengan kehadiran utusan Imam Syafi’I. ketika
utusan itu kembali dengan membawa gamis dari Imam Ahmad bin Hanbal itu dan
memberitahukan kepada Imam Syafi’I, maka Imam Syafi’I pun bertanya: “apakah
gamis ini dilepas dari tubuhnya (Imam Ahmad bin Hanbal) tanpa pakaian dalam?”
utusan itu menjawab: “Ya benar” Saat itu juga Imam Syafi’i langsung mencium
gamis itu dan dia tutupkan kedua matanya. Kemudian ia basahi dengan air di
dalam tabung lalu memerasnya. Air perasan gamis itu kemudian dimasukkan ke
dalam botol untuk mengobati para sahabatnya yang sakit dengan cara mengoleskan
air itu pada tubuhnya dan berkat pertolongan Allah mereka segera sembuh.
Kisah teladan diatas patut
direnungkan oleh kita-kita yang hidup di era yang dipenuhi oleh beragam
kecongkakan dan kesewenang-wenangan ini. Kita tentu tahu bukan bahwa Imam Syafi’I
adalah guru dari Imam Ahmad bin Hanbal. Namun, begitu rendah hatinya, begitu
tawadhu seorang guru kepada muridnya. Dari peristiwa itu menunjukkan bahwa
orang seperti Imam Syafi’I itu meskipun ilmunya begitu tinggi dan amal shaleh
nya yang begitu banyak tidak lantas bangga dan sombong, tidak lantas membuat
dirinya menang-menangan dan tidak mau menghargai orang lain. Fenomena tersebut
benar-benar kontras dengan era sekarang. Bagaimana kontrasnya? Sekarang ini,
orang baru disebut ustad atau apalagi syaikh atau kiai yang ilmu nya juga belum
seberapa kemudian amal shalehnya juga masih biasa-biasa saja laganya sudah
melebihi firaun. Jangankan ke muridnya sendiri, ke sahabat-sahabatnya, sesama ustad
atau kiai saja sama sekali tidak menghormati.
Dilingkungan Intelektual lebih parah
lagi. Masing-masing orang merasa ilmunya unggul sehingga kepada sesamanya
cebderung merendahkan. Dalam hal apapun para ulama atau Intelektual sekarang
justru saling berebut menang. Pokoknya kalau tidak menang maka akan kena aib
besar. Sehingga meskipun salah, tidak ada kejujuran untuk mengakui kesalahannya
jarang sekali orang sekarang yang mau mengalah demi hal yang lebih besar dan
lebih mulia.
Di zaman yang budayanya sudah
mengedepankan semangat menang-menangan ini maka etika mengalah berubah menjadi
aib, budaya rendah hati berubah menjadi kehinaan. Padahal mengalah bukan
berarti kalah. Mengalah adalah usaha untuk menunjukkan kebesaran hati kita. Mengalah
adalah menunjukkan usaha kedewasaan. Kita mengalah bukan untuk menyerah, tetapi
tidak mau telibat terlalu jauh pada hal-hal yang tidak begitu berarti. Kita mengalah
karena kita tidak ingin ikut-ikutan melakukan tindakan yang konyol.
Sumber
:
Muhibbuddin,
Muhammad. Terapi Hati, Yogyakarta: Buku
Pintar, 2012