Rabu, 15 April 2015

Pendidikan Kewarganegaraan : Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Dan Keberhasilan Ketahanan Pada Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara, Perkembangan Geostrategi Indonesia



PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL DAN KEBERHASILAN KETAHANAN PADA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA, PERKEMBANGAN GEOSTRATEGI INDONESIA


Sifat ketahanan nasional

Ketahan nasional suatu bangsa memiliki sifat sebagai berikut. :
1.      manunggal, yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.      mawas ke dalam, yaitu ketahan nasional yang diarahkan pada diribangsa dan negara itu sendiri.
3.  kewibawaan, yaitu kethanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat menunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional.
4.      dinamis, yaitu kondisi tingkat ketahanan nasional suatu negara yang tidak tetap.
5.      menitik beratkan konstitusi dan saling menghargai.

Ketahanan nasional tidak mendahulukan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan. Maka, konsepsi ketahan nasional tidak mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekerasan.


Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, di dalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit.
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut tentang gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antara aspek yang mendudung kepribadian yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat stasti, yang meliputi Aspek Geografi, Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2.    Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan Keamanan.

Ketahanan Pada Aspek Ideologi
            
        Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar negeri maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi mental bangsa yang berlandaskan pada keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.

Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan ideologi maka diperlukan aplikasi nyata Pancasila secara murni dan konsekuen baik objektif maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah bagaimana pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tersurat atau paling tidak tersirat dalam UUD 1945 dan segala peraturan perundang-undangan dubawahnya, serta segala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah bagaimana nilai-nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi, anggota masyarakat dan negara. Pancasila mengandung sifat idealistik, realistik dan fleksibilitas sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi sesuai realitas perkembangan kehidupan tetapi sesuai dengan idealisme yang terkandung didalamnya. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945, Pancasila sebagai ideologi nasional diatur dalam Ketetapan MPR RI No.:XVIII/MPR/1998. Pancasila sebagai pandangan hidup dan sumber hukum diatur dalam Tap. MPRS RI No.: XX/MPRS1966 jo. Tap. MPR RI No.:IX/MPR/1976.

Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya

Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Wujud ketahanan sosial budaya nasional tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia. Esensi pengaturan dan penyelenggaran kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia adalah pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi nilai-nilai Pancasila.

 Pengaruh Pada Aspek Ekonomi

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar. Kini tidak ada lagi sistem perekonomian liberal murni dan atau sistem perekonomian sosialis murni karena keduanya sudah saling melengkapi dengan beberapa modifikasi didalamnya. Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara, namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha yang mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Di dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal adanya usaha monopoli dan monopsoni baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

Secara makro sistem perkonomian Indonesia dengan menggunakan terminologi nasional dapat disebut sebagai sistem perekonian kerakyatan. Merujuk pasal 33 UUD 1945 maka kemakmuran yang dituju adalah kemakmuran rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk mereka yang ada di pulau-pulau terpencil dan puncak-puncak gunung melalu pemanfaatan sumber-sumber kekayaan alam yang ada.

Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal pula. Oleh karena itu, negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global secara adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional.

Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap aspek didalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat kompleks. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional itu diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan manusia/masyarakat dan dengan lingkungan.


GEOSTRATEGI INDONESIA

1. Pengertian Geopolitik dan Geostrategi

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata Geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan Politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Geostrategi merupakan suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
Sehingga geopolitik dan geostrategi sangan erat kaitannya, dimana kedua-duanya berupaya untuk mempertahankan wilayah, untuk mencapai tujuan nasional.


2. Pengertian Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.

3. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Pada awalnya perkembangan Geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962. isi konsepnya yaitu pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis. Sehingga pada saat itu, Geostrategi Indonesia dimaknai sebagai strategi untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan kemampuan gerilyawan untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan kosep Geostrategi Indonesia yaitu untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan yang bersifat internal maupun eksternal.
Sejak tahun 1972, Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang Geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia sehingga Geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan kemanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan serta integrasi nasional agar tujuan nasional dapat tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974, Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.




KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL

Sejak Negara Indonesia Merdeka tidak luput dari ancaman dari luar maupun dalam negeri yang mengacam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Negara Indoneisa memiliki wilayah yang strategis, itu yang mengundang negara lain ingin menguasainya karena Negara Indonesia memiliki hasil alam yang sangat melimpah.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu:

1.    Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan baik yang datang dari luar, maupun dari dalam untuk menjamin integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2.   Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehinggasetiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompik dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

Rabu, 08 April 2015

Body Language



Bahasa Tubuh (Body Language)


Charles Darwin

Ilmuwan era modern yang pertama kali mengkaji body language adalah Charles Darwin dalam bukunya The Expression of the Emotions in Man and Animals, yang terbit di tahun 1872. Dalam buku yang terbit 13 tahun setelah On The Origin of Species Darwin berusaha mencari jejak asal mula manusia dari karakteristik hewani yang masih ada padanya, seperti mengatupkan bibir saat berkonsentrasi, atau tertariknya otot di sekitar mata saat kita marah atau saat mencoba mengingat sesuatu. Namun, buku ini lebih banyak dibaca oleh para akademisi karena sifatnya yang teknis akademis.
Albert Mehrabian, pionir penelitian body language di erah 1950-an menemukan bahwa dampak dari sebuah pesan yang disampaikan bervariasi tergantung bentuknya, yaitu  7% lisan (hanya ucapan) dan 38% vokal (termasuk nada suara-tone of voice, modifikasi pengucapan tergantung stuktur bahasa dan suara lain) dan 55% non-verbal.
Antropolog Ray Birdwhistell memperkirakan bahwa pada umumnya, orang berbicara (mengucapkan kata & kalimat) sebanyak 10 – 11 menit setiap harinya, di mana rata-rata sebuah kalimat membutuhkan waktu 2,5 detik untuk diucapkan.  Sebaliknya, Birdwhistell memperkirakan manusia pada umumnya mampu membuat dan mengenali sekitar 250.000 ekspresi wajah. Dia juga menemukan bahwa komponen verbal (lisan) dalam komunikasi antarpersonal berkontribusi kurang dari 35%, sedangkan lebih dari 65% sisanya adalah komponen komunikasi non-verbal.


Pengertian Bahasa tubuh (body language)

Bahasa tubuh (body language) merupakan alat komunikasi primitif yang sudah lama dipergunakan oleh manusia. Bahasa tubuh merupakan gerakan tubuh dan bagian-bagiannya yang terjadi secara spontan dan merupakan hasil olah alam bawah sadar dalam upayanya mengekspresikan perasaan dan keinginan tersembunyi di dalam hati. Sejak manusia masih berupa bayi, perubahan mimik (ekspresi) wajah dan gerak anggota tubuh merupakan alat komunikasi antara si bayi dengan orang di sekitarnya. Karena seorang anak bayi masih belum bisa berkata-kata, maka bahasa tubuh menjadi bahasa utama dan penting sebagai alat pengungkap perasaan dan keinginannya yang harus dimengerti oleh orang di sekitarnya agar dapat memahami keinginan si bayi dan memenuhi kebutuhannya.

Beberapa contoh bahasa tubuh seorang anak bayi :
§  Menggerak-gerakkan bibir dan mengecap-ngecapnya atau mengisap-isap jarinya : Salah satu tanda bahwa bayi sedang haus dan lapar.
§  Memainkan lidah : Sedang senang, biasanya diikuti dengan menggerak-gerakkan tangan dan kaki.
§  Telapak tangan menggenggam erat : Aku merasa udara dingin.
§  Telapak Tangan membuka : Aku merasa udara hangat.
§  Mengangkat kedua tangannya : Aku ingin digendong atau ingin bermain-main.
§  Tersenyum : Aku sedang merasa senang dan bahagia karena terpuaskan keinginanku.
§  Menangis : Aku sedang marah dan kesal karena tidak ada seorang pun yang memenuhi keinginanku.
§  Menghentak-hentakkan kaki berarti perasaannya sedang meluap-luap. Apabila sambil tertawa berarti : Aku sedang merasa sangat senang dan bahagia yang luar biasa karena aku puas. Apabila sambil menangis berarti Aku merasa sangat marah dan kesal karena tidak ada orang yang memenuhi keinginanku.

Setelah manusia menjadi lebih dewasa dan mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan secara fasih, bahasa tubuh masih merupakan alat komunikasi penting yang harus diperhatikan di dalam menjalin hubungan di antara sesama manusia. Ekspresi perasaaan dan keinginan yang muncul dari alam bawah sadar ini bisa menjadi tanda bagi kita dalam membaca isi hati lawan bicara kita. Bahkan seringkali ucapan kata-kata yang keluar dari mulut seseorang ternyata tidak bersesuaian dengan bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh gerak tubuh dan mimik wajahnya, atau dengan kata lain ada upaya menutup-nutupi perasaan yang sesungguhnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami bahasa tubuh :
1.      Bagian-bagian tubuh yang harus diperhatikan seperti kepala dan wajah serta bagian-bagiannya, dan tubuh bagian bawah dan anggotanya seperti tangan dan kaki.
2.      Perubahan mimik atau ekspresi wajah.
3.      Gerakan tangan dan kaki.
4.      Arah dan posisi tubuh.
5.      Areal atau wilayah di dalam dan di luar tubuh.


Bahasa tubuh dalam pergaulan sehari-hari

1. Apabila Anda sedang berbicara dengan seseorang dan lawan bicara kita tampak melakukan hal-hal seperti berikut ini :
·         Berbicara dan tidak berani bertatapan mata, biasanya setelah terjadi kontak mata sebentar langsung mengalihkan pandangan ke arah lain : Pada dasarnya dia tidak mau diketahui maksud hatinya yang sesungguhnya, kemungkinan juga ada rahasia yang disembunyikan.
·         Berbicara sambil memegang-megang ujung hidung atau daun telinga dan biasanya tidak berani menatap mata kita : Kemungkinan besar dia sedang berbohong
·         Apabila berbicara pada posisi berdiri dan dia tidak menghadapkan tubuhnya persis kearah Anda : Dia tidak begitu berminat berbicara dengan Anda, bahkan meremehkan Anda.
·         Berbicara sambil melihat ke sekeliling : Dia sedang mencari seseorang atau sedang mencari perhatian orang-orang di sekitar.
·         Berbicara sambil mengangkat salah satu kakinya dan diletakkan di atas kaki yang lain : Dia berusaha menunjukkan statusnya.
·         Berbicara sambil kedua tangan saling meremas atau salah satu tangan mengelus-elus tangan yang lain dan badan agak membungkuk : Dia sedang berusaha memperoleh rasa belas kasihan Anda.
·         Mendengarkan Anda sambil memegang dagu dan mengelus-elusnya : Dia sedang berusaha menilai Anda dan apa yang Anda bicarakan.
·         Mendengarkan Anda sambil menopang dagu dengan tangannya : Dia sedang memperhatikan Anda dan apa yang Anda bicarakan. Apabila dia bersikap seperti itu sambil mencibir dan sedikit mendongakkan kepala serta alis mengernyit : Dia sedang berpikir keras memahami pembicaraan Anda atau ada isi pembicaraan yang tidak sesuai dengan pemikirannya.
·         Mendengarkan dengan salah satu tangan menopang kepala dengan jari telunjuk menyentuh pelipis : Dia sedang berpikir atau berusaha menunjukkan bahwa sedang menyimak pembicaraan Anda.
·         Mendengarkan Anda sambil mengelus-elus lehernya, terkadang memandang ke arah lain : Dia sudah bosan berbicara dengan Anda atau dengan topik pembicaraannya.
·         Mendengarkan Anda sambil garuk-garuk kepala : Dia terpaksa mendengarkan pembicaraan Anda atau terpaksa bertemu dengan Anda.
·         Mendengarkan Anda tapi kedua telapak tangan ditekankan di atas paha atau lutut : Dia sudah ingin mengakhiri pembicaraan dan ingin meninggalkan tempat itu.
·         Mendengarkan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri : Dia sedang tidak fokus dengan pembicaraan dan suka minta perhatian orang atau sedang mencari seseorang.
·         Mendengarkan Anda dengan kedua mata terbuka lebar menatap Anda : Dia berminat dengan Anda atau pembicaraannya.
·         Mendengarkan sambil kedua tangan bersedekap di dada dan/atau kedua kaki disilangkan : Apabila tatapannya tajam, maka hati-hati ada pembicaraan Anda yang agak bertentangan dengannya atau cara Anda berbicara yang tidak disukainya. Apabila dia sering menoleh ke arah lain tampaknya dia kurang berminat untuk berbicara (sedang ingin diam atau sendiri).
·         Apabila dia adalah tamu Anda dan dia sering berdehem-dehem sambil menelan air liur atau membasahi bibir dengan lidah : Kemungkinan besar dia sedang haus dan Anda harus segera menawarkan minuman kepadanya.
·         Apabila dia sering menatap ke cangkir atau gelas di depannya : Dia menunggu dipersilakan minum oleh Anda atau meminta tambahan air.



2. Apabila Anda sedang berkumpul dan mengobrol dengan beberapa orang, maka perhatikanlah hal-hal seperti berikut ini :
-          Apabila selama pembicaraan Anda jarang ditoleh dan disapa : Anda tidak diharapkan ikut di dalam pembicaraan itu atau pendapat Anda tidak dibutuhkan oleh mereka.
-      Perhatikan dada teman-teman bicara Anda di sebelah kanan maupun kiri, apabila cenderung mengarah kepada Anda : Anda tetap diharapkan ikut di dalam pembicaraan tersebut.
-      Pembicaraan Anda disela dan dipotong, lalu teman-teman Anda berbicara sesama mereka : Anda sudah seharusnya pergi karena kehadiran Anda benar-benar tidak diharapkan.
-         Apabila dalam posisi berdiri, arah salah satu telapak kaki teman-teman Anda menuju ke arah Anda : Mereka berminat berbicara dengan Anda.